Rabu, 29 Februari 2012

Keberadaan Towani Tolotang di Kabupaten sidenreng Rappang Sulawesi Selatan : studi Tentang Konstruksi Negara terhadap Agama di Indonesia

Dipromosikan oleh Hasse J, M.A
Pada 29 February 2012, Yogyakarta
Keberadaan agama rokar di Indonesia terus mengarami termasuk mengenai berbagai persoalan keberadaan dan keberlangsungannya. Ini terjadi karena agama lokal yang karena posisi berbeda dengan agama yang diakui negara.
Meskipun Indonesia bukan negara agama, namun antara negara dan agama sangat sulit di pisahkan. Keberadaan agama lokar terus mengalami gugatan seiring dengan kebijakan negara mengenai agama yang hanya mengakui enam agama. Towani Tolotang merupakan sarah satu uguiu totut yang terus ,mendapat tekanan, baik struktural mamupun kultural. Kebijakan negara mengenai agama resmi sangat berdampak pada keberadaan towani torotang. Demikia pula persepsi masyarakat mengenai keberadaan Towani Torotang memungkinkan keberadaannya tidak pemah lepas dari persepsi yang negatif.

Penelitian ini difokuskan pada bentuk dan dampak yang ditimbulkan oleh kostruksi negara terhadap agama di Indonesia dimana kebijakan tersebut hanya menguntungkan agama tertentu. Penataan-penataan terhadap agama menunjukkan bentuk kongrit intervasi negara terhadap agama. Pada kondisi seperti ini, keberadaan dan keberlangsungan agama-agama lokal berada dalam kondisi terancam. Keberlangsungan agama Towani Tolotang sangat tergantung pada kebijakan negara yang justru memusnahkan. Oleh karena itu, perlu dilihat secara komperhensif mengenai efektivitas kebijakan negara tersebut untuk menghindari dampak balik dari berbagai kebijakan yang mengancam keberadaan agama-agama lokal.

Penelitian ini menggunakan data yang bersifat kualitatif, meskipun terdapat beberapa data yang terkait dengan angka-angka namun sangat terbatas. Dengan demikian, peneliti lebih banyak mengarahkan analisis terhadap data-data agama yang sangat sulit diukur. Teknik pengumpulan data meliputi obsevasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data-data yang diperoleh dianalisis kemudian dituangkan dalam tulisan. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana negara mengkostruksi agama sehingga ia mengalami tekanan-tekanan yang mengancam keberadaan dan keberlangsungan agama itu sendiri.

Bentuk konstruksi negara terhadap Towani Tolotang dapat dilihat pada dua sisi. Pertama, negara telah melakukan tindakan yang membatasi, mengontrol, dan menaklukkan Towani Tolotang sehingga ia tidak mampu berkembang dang berjalan dengan baik. Kedua, negara telah melakukan perlindungan terhadap Towani Tolotang dengan serangkaian kebijakan termasuk afiliasi agama. Towani Tolotang secara struktural telah menjadi bagian dari agama Hindu. Artinya, ia telah mendapat legalisasi dari negara. Studi ini menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari upaya negara seperti ini adalah pembangkangan-pembangkangan bahkan perlawanan yang ditunjukkan oleh agama lokal seperti Towani Tolotang. Meskipun Towani Tolotang diafiliasikan ke dalam agama Hindu, namun pada tataran keyakinan dan praktik tetap saja mempertahankan ajaran warisan leluhurnya.

Sumber : http://pasca.ugm.ac.id/v2.1/promotion/id/101

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik

Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik. Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Logika, Hati Nurani, dan Kebudayaannya.